Jangan Percaya Mitos Buruk Susu!

74

 

Sebagai salah satu asupan bernutrisi baik, manfaat susu telah dipercaya dari generasi ke generasi. Meski begitu, ada banyak informasi yang kurang tepat tentang susu beredar di tengah masyarakat dan seringkali menimbulkan kesalahpahaman sehingga enggan minum susu.

Tak salah bila asupan per kapita Indonesia 2017 paling rendah di antara negara-negara ASEAN. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, konsumsi susu di Indonesia 16,5 liter per kapita per tahun dari target 20 liter per kapita per tahun. Bandingkan dengan Brunei Darussalam yang mencapai 129,1 liter, Malaysia 50,9 liter, Singapura 46,1 liter per kapita per tahun. Indonesia bahkan kalah dari Vietnam, yang sudah mencapai 20,1 liter susu per kapita per tahun.

“Kebaikan susu sudah dikenal luas oleh masyarakat, tetapi banyaknya mitos membuat banyak orang menghindari minum susu. Padahal, susu merupakan sumber kalsium yang sangat baik untuk tulang dan gigi. Dalam satu gelas susu atau 250 ml, terdapat 276 mg kalsium. Dalam sehari, orang dewasa membutuhkan 1.000-1.200 mg kalsium per hari,” kata dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes, spesialis gizi klinis, kepada media di Jakarta, Rabu (15/5/2019) lalu.

dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes

Ditambahkan, asupan kalsium memang bisa didapat dari sumber makanan lain seperti sayuran hijau dan ikan. Namun, susu juga mengandung tiga nutrisi esensial (makronutrisi) yang dibutuhkan tubuh, yakni protein, lemak, dan karbohidrat, selain mikronutrisi seperti vitamin (vitamin A, D, riboflavin, B6, folat, B12) dan mineral (magnesium, fosfor, kalium, dan seng). Lemak dalam susu merupakan asam lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6, yang dibutuhkan tubuh untuk regenerasi sel.

Dengan ragam manfaat baik susu, dr. Diana menyebut, amat sangat disayangkan jika masyarakat masih mempercayai mitos yang berkembang. Dirinya menggarisbawahi lima mitos salah tentang susu.

Pertama, susu hanya untuk bayi. Faktanya, orang dewasa pun membutuhkan susu. untuk memenuhi kebutuhan kalsium sebanyak 1.000-1.200 mg setiap hari.

Kedua, susu hanya baik untuk tulang. Faktanya, dari penelitian Journal of American College of Nutrition (2009), konsumsi susu disertai diet rendah garam justru bisa membantu menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Ketiga, susu bikin gemuk. Faktanya, dalam International Journal of Obesity (2004), kandungan kalsium dan protein susu justru dapat membantu menurunkan berat badan pada orang dewasa yang terkena obesitas asalkan dikonsumsi sesuai kebutuhan normal.

Keempat, susu penyebab diare. Faktanya, sebuah penelitian metaanalisis dari 21 penelitian yang dipublikasikan Journal of Nutrition (2006) yang membandingkan efek susu dengan placebo pada individu tanpa gangguan pencernaan menghasilkan bukti bahwa laktosa dalam susu bukan penyebab diare.

Kelima, hanya susu tertentu yang baik untuk tubuh. Faktanya, dalam Nutrition Research 2014 disebutkan konsumsi susu full cream dengan pengaturan kalori yang tepat dapat membantu mengontrol berat badan.

Lalu, berapa banyak konsumsi susu yang dianjurkan dalam sehari? Sebelum minum susu, terutama susu kemasan, dr. Diana menganjurkan agar kita senantiasa mencermati tabel informasi nilai gizinya. Dari tabel tersebut, kita bisa berapa banyak energi atau kalori yang ada di dalam tiap kemasan susu dan membandingkannya dengan kebutuhan kalori harian.

Dalam hubungannya dengan bulan puasa, dr. Diana tetap mengimbau konsumsi gizi seimbang, jumlah energi (kalori) tidak berbeda dengan hari biasa agar kita bisa tetap berenergi sepanjang hari. Selain itu, tidak melewatkan waktu sahur, dan pilih konsumsi karbohidrat kompleks, protein, sayur dan buah. Sementara saat berbuka, sebaiknya asup karbohidrat simpleks yang bisa segera menaikkan gula darah seperti kurma atau buah potong, dan segelas susu. (Est)